Home / Puisi

Senin, 30 Juni 2025 - 11:14 WIB

Aku, Perempuan Itu

Bagikan postingan

Aku adalah perempuan yang tak selalu tenang,
namun tahu bagaimana cara pulih tanpa gaduh.
Langkahku mungkin tertatih di jalan yang lengang,
tapi jiwaku tumbuh di antara sepi dan peluh.
Aku menyimpan luka dalam lipatan jilbabku,
bukan untuk disangkal, tapi untuk dijaga rapat.
Tangisku tak selalu terdengar,
namun air mataku tahu arah pulang, dan ia selalu kembali kuat.
Marahku tidak meledak pada wajah orang,
ia mengalir jadi bait—tajam tapi tidak menyakiti.
Sedihku tidak kutumpahkan dalam keputusan yang gegabah,
ia menetap sebentar dalam sajak, lalu pulang dengan lebih sunyi.
Bahagiaku pun kutulis dalam diksi agar abadi.
Aku tidak mencari pelarian dalam kekacauan,
aku memilih puisi sebagai pelabuhan perasaan.
Aku adalah perempuan yang memeluk dirinya sendiri,
yang berdamai dengan badai tanpa perlu disorot.
Aku tidak sempurna, tidak juga selalu kuat,
tapi aku selalu mencoba menjadi utuh, bukan hanya terlihat hebat.
Aku tak menjerit saat kecewa,
aku menulis, sebab aku tahu tulisan tak pernah menampar, tapi mampu menyembuhkan.

Baca juga:  Wisuda Akbar RA, MI, MTs, MA dan Madrasah Diniyah Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah : Momen Haru dan Harapan Baru

Ditulis Oleh Mufarrohana

Baca juga:  Puasa Asyura: Simbol Sikap Moderat Nabi yang Adaptif terhadap Budaya Lokal
Muhammad Mukhlis Akmal
Latest posts by Muhammad Mukhlis Akmal (see all)

Share :