Di antara ribuan santri yang menimba ilmu di berbagai pelosok Indonesia, nama Habibi mulai
dikenal sebagai sosok yang mencuri perhatian karena ketekunan dan prestasinya yang luar biasa.
Ia adalah seorang santri aktif di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah, yang terletak
di Parit Surabaya, Pasak, Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Habibi berasal dari Sampang Baru, Desa Lingga, sebuah daerah sederhana yang jauh dari hingarbingar kota. Namun siapa sangka, dari tempat itulah lahir seorang pemuda tangguh yang penuh
semangat menuntut ilmu. Dengan tekad dan kerja keras, Habibi membuktikan bahwa
keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi tinggi.
Salah satu pencapaian luar biasa Habibi adalah kemampuannya menghafal Nadzam Al-Fiyah Ibnu
Malik, sebuah kitab penting dalam ilmu nahwu yang terdiri dari 1.002 bait syair Arab, hanya dalam
waktu kurang dari dua bulan. Sebuah prestasi yang jarang dicapai bahkan oleh santri senior
sekalipun.
Keberhasilan ini bukan hanya buah dari kecerdasannya, tetapi juga dari kedisiplinan dan
kesungguhannya. Setiap hari, Habibi membagi waktunya dengan rapi: mulai dari mengikuti
pengajian hingga mengulang hafalan. Ia juga dikenal oleh para guru dan teman-temannya
sebagai pribadi yang tawadhu’, bersahaja, dan pantang menyerah.
Ditulis Oleh Ahmad Fawaid Azman
- Wajah Baru, Harapan Baru. - 30 Juni 2025
- Aku, Perempuan Itu - 30 Juni 2025
- Butiran Tasbih - 30 Juni 2025